Jakarta, Updatetodaynews.com – Pengurus Besar Panahan Indonesia (PB Perpani) melaksanakan seleksi atlet nasional (seleknas) untuk persiapan Sea Games yang akan berlangsung di Vietanam tahun 2022. Seleknas dilaksanakan di Venue Panahan GBK Senayan Jakarta Pusat pada Sabtu/Minggu 28-29 Agustus 2021 yang diikuti 32 atlet dari berbagai daerah.
Sebelum digelarnya seleknas, para atlet juga telah melaksanakan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
Menurut Kepala Biro Promosi dan Humas PERPANI, Asril Sadikin, pemanggilan para atlet untuk mengikuti seleknas tersebut didasari atas pencapaian yang telah dilakukan sebelumya melalui seleksi virtual.
Era pandemi seperti saat ini dibutuhkan kreatifitas pengurus cabang olahraga untuk berkreasi, salah satunya lewat seleksi online (virtual).
Secara spesifik mereka yang mengikuti seleknas selain merupakan atlet pelatnas, mereka adalah peringkat terbaik hasil seleksil secara virtual beberapa waktu lalu, tegas Iksan Ingratubun Manejer Timnas Panahan.
Setelah dua hari bertarung dengan melepaskan total 354 anak panah, 2 atlit putra dan 1 atlit putri divisi compound berhasil menggusur penghuni pelatnas sebelumnya. Meraka adalah Hendika Pratama Putra (Jateng), Kadek Dian Vanagozi (Bali), Ratih Zilizati Fadhly (Jabar). Ketiganya mampu menggusur dominasi atlit pelatnas, Danang (Banten), Baihaqi Mustafa Surya A (DIY) dan Munawaroh (Aceh).
Dengan sistem seleknas yang obyektif, transparan dan kompetitif ini, diharapkan terpilih 6 atlit dan ditambah 2 atlit yang mendapat wild card, selanjutnya bisa mewakili Indonesia di pentas Sea Games dan Asian Games 2022 nanti. Untuk itu, kami minta seluruh atlet yang lolos menunjukkan atutude, mental, dan terus berjuang untuk mencapai prestasi tertinggi. Selanjutnya mengikuti serangkaian pemusatan latihan nasional (pelatnas) guna persiapan mewakili tim nasional Panahan Indonesia menuju ajang Kejuaraan Dunia, Sea Games maupun Asian Games, tutur Iksan saat menyampaikan sambutan dipenutupan Seleknas.
Dari hasil seleknas kali ini, PERPANI memutuskan delapan atlet untuk mengikuti pelatnas.
Disamping 6 atlit yang menempati peringkat 1 hinga 3, juga ditetapkan urutan 5 dan 6 putra/putri sebagai cadangan yang siap mengisi slot pelatnas jika dibutuhkan. Meraka adalah, I Gusti Nyoman Puruhito (Papua), Danang (Banten/Pelatnas), Tiara Sakti Ramadhani (Jatim), Yurike Nina Bonita Parera (Jatim).
Jawa Barat dan Kalimantan Timur mendominasi kemuatan tim putri compound. Jabar dan Kaltim masing-masing menempatkan 2 atlit putrinya.
Jimmy Lantang pelatih compound merasakan persaingan yang sangat ketat dari putra/putri terbaik yang datang dari berbagai daerah.
“Belum terlalu happy karena hasilnya baru 75 %, ada beberapa atlit yang cukup bagus yang belum lolos. Mudah-mudahan pada seleksi kali berikut mereka bisa lebih bagus lagi, sehingga harapan kami untuk mendapatkan dream team ke ajang multi event Asean dan Asia nanti bisa terwujud” jelas pelatih kawakan asal Kawanua Jimmy Lantang di GBK Senayan.
Sementara Hengky F. Sawaki, Ketua Panitia Cabor Panahan PON XX Papua yang sempat hadir menyaksikan jalannya Seleknas turut mengapresiasi atas pencapaian atlit Papua yang bisa menembus 4 besar dikelompok putra.
“Hasil ini bisa menjadi modal kami untuk menghadapi PON,” tutur lelaki berkulit hitam yang juga sebagai Wakil Ketua Binpres Perpani Papua.
Seleknas ini juga bisa jadi ajang saling intip kekuatan atlit yang akan turun di PON. Untuk itu Hengki minta agar atlit yang masih berada di Pelatnas segera dikembalikan agar mereka bisa kembali ke daerahnya untuk berkonsentrasi di ajang multi event empat tahunan.
Saat ini di pelatnas nomor recurve, Papua menempatkan 1 atlit, jatim 2 atlit dan DIY 1 atlit.
*Atlit termuda*
Ada yang menarik selama Seleknas berlangsung. Hadirnya RM Gusti Fazli Kertinegoro atlit berusia 14 thn kelas 9 (3 SMP) Thursina, Malang, mewakili Bali.
Penampilan Gusti cukup mencuri perhatian penonton, wajah imut dan polos tampak tidak ada beban baginya dalam menghadapi atlit senior, bahkan ada yang telah malang melintang di ajang internasional.
“Target saya hanya ingin menambah jam terbang dan pengalaman. Untuk lolos jadi penghuni Pelatnas masih belum ada bayangan, mungkin di kelompok yunior atau lapis dua, insya Allah om,” tutur Gusti yang juga putra dari Infitar Fajar Putra.
Gusti merupakan salah satu atlit muda yang lahir dari pembinaan Klub dan Pengprov. Tumbuhnya klub yang kian menjamur sangat berdampak bagi cabang olahraga panahan dalam menjaring atlit yang siap dikembangkan menjadi atlit nasional yang siap berjaya dimasa datang.
(Wawan/red)