Lebak, Banten | Updatetodaynews.com – Sejumlah warga dan siswa di Desa Muncang, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten, harus berjuang setiap hari dengan menyeberangi sungai sepanjang 60 meter untuk mencapai sekolah. Ketiadaan jembatan penghubung menjadi masalah utama yang menghambat aktivitas mereka.
Kondisi ini terjadi di Dusun Muncang, Desa Muncang. Para siswa dan warga terpaksa menerobos derasnya air sungai, terutama saat musim hujan tiba. Tidak adanya alternatif jalan lain memaksa anak-anak untuk mengatasi rasa takut demi mendapatkan pendidikan.
“Setiap hari kami harus melewati sungai ini, tidak ada jalan lain,” ujar seorang siswa yang enggan disebutkan namanya, Jumat (24/10/2025). Ia menambahkan bahwa seringkali dirinya tidak bisa berangkat sekolah karena pakaiannya basah saat menyeberangi sungai yang meluap. “Kalau airnya besar, saya tidak bisa ke sekolah karena pakaian basah. Terpaksa pulang,” ungkapnya.
Kesulitan ini tidak hanya dirasakan oleh para siswa, tetapi juga oleh warga yang melintasi jalur antar desa tersebut. Salah seorang warga Muncang mengeluhkan sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok saat sungai meluap. “Kalau musim hujan, kami tidak bisa ke mana-mana. Kalau tidak ada beras, kami menderita. Saya sering mencoba lewat pakai motor, tapi sering jatuh,” tuturnya.
Warga Muncang bersama Kades Muncang dan Kades Suka Negara berserta Babinkamtibmas dan Babinsa
Warga Muncang berharap Pemerintah Kabupaten Lebak segera membangun jembatan penghubung ke Desa Suka Negara. “Kami memohon agar segera dibangun jembatan agar kami mudah dan nyaman untuk melintas, serta mempermudah jalannya roda perekonomian,” ujar salah seorang warga. Mereka berharap pemerintah segera membangun jembatan sepanjang 60 meter dan lebar 2,5 meter.
Warga juga menambahkan bahwa anak-anak di daerah ini harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer untuk sampai ke sekolah setelah menyeberangi sungai. “Semuanya harus melewati sungai ini. Kalau arusnya deras, tidak bisa menyeberang. Terkadang anak-anak terkendala ke sekolah, biasa basah-basahan, orang tua juga harus berjaga-jaga, ada yang memikul anaknya untuk menyeberangi sungai. Tidak ada jalan lain, dari kampung ke sekolah sekitar 1,5 kilometer, ditempuh dengan berjalan kaki,” pungkas Siti Nurjanah.
Sumber : Siti Nurjannah
( R. Oji )













